Selasa, 28 Juni 2011

Sekilas Material Management & Inventori & Line Balancing

Material Management

Managemen adalah menyuruh orang unutk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pemberi instruksi. Yang dilakukan adalah perencanaan, implementasi, control dan action. Managemen material sering disebut sebagai managemen logistic ( pengadaan dan pemakaian ). Fungsi dari managemen logistuik adalah :

- pembelian

- penyimpanan yang meliputi storage ( barang jadi ), WIP ( barang ½ jadi ), dan ware house ( material )

- transportasi

Material yang disimpan dapat berupa material bahan baku atau spare part dan barang jadi. Supplies adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membantu operasi suatu perusahaan. Variable cost adalah biaya yang dikeluarkan yang biasanya per unit produk adalah tetap dan berhubungan dengan volume produksi. Fix cost adalah biaya yang dikeluarkan yang tidak tergantung dengan jumlah produksi. Misalnya tenaga kerja dapat dapat digolongkan menjadi variable cost dan fix cost. Disebut dengan variable cost jika tenaga kerja tersebut dibayar sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan misalnya tenaga borongan. Tenaga kerja disebut fix cost jika dibayar tidak tergantung dari jumlah produk yang dihasilkan misalnya staff HRD.

A adalah sudut yang terbentuk dari variable cost per unit. Jika hasil akhir yang diperoleh dibawah BEP maka rugi. Jika hasil yang diperoleh diatas BEP maka untung. BEP adalah titik impas dimana tidak diperoleh keuntung atau pun kerugian. Elemen dari variable cost adalah :

- material utama

- material pembantu

- listrik ( yang berhubungan langsung dengan proses produksi )

- air ( yang berhubungan langsung dengan proses produksi )

- maitanance dll

Macam-macam fix cost adalah :

- direct, yaitu yang berhubungan langsung dengan perusahaan ( gaji PPC, QC )

- allocated, yaitu yang tidak berhubungan langsung dengan perusahaan ( gaji direktur, HRD )

Yang direncanakan dalam material managemen antara lain adalah :

- berapa material yang akan diadakan

- kapan material diadakan

- kapan material harus dibeli

Yang dilakukan pada material managemen setelah renacana diputuskan adalah membandingkan antara rencana dan realisasi. Yang di cek dalam material managemen setelag do adalah melakukan cek antara perencanaan dan realisasi. Macam-macamdari customer adalah :

- distributor ( membeli langsung pada produsen tetapi untuk didistribusikan

- retailer ( took-toko yang menjual suatu produk )

- customer ( pemakai langsung dari produk yang dibuat )

Vendor adalah suatu perusahaan yang menghasilkan suatu produk dan dijual ke perusahaan pemakai. Supllier adalah suatu peruahaan yang menjual suatu produk tetpi tidak memproduksi sendiri. Fungsi dari purchasing adalah bagian pembelian yang melakukan pembelian sehari-hari yang bersifat konsumable. Procument adalah bagian pembelian yang melakukan pembelian untuk kebutuhan masa datang. 60%-70% kekayaan perusahaan ada pada material.

Inventory

Pengaturan inventory dilakukan seminimum mungkin yang aman agar cost yang dikeluarkan seminimum mungkin untuk menjaga agar produksi dapat terus berjalan dan tidak terjadi kehabisan material. BEP dapat diartikan dalam 2 macam yaitu :

- titk dimana total pendapatan atau penjualan sama dengan total biaya yang dikeluarkan. ( gambar 1 )

- titik dimana total biaya membuat suatu produk sama dengan total biaya membeli jika produk tersebut dibeli ( gambar 2 )

Proses pembelian yang dilakukan purchasing adalah :

- permintaan material/produk yang dibutuhkan oleh user

- melakukan analisa apakah material/produk tsb perlu untuk dibeli

- apakah perlu dilakukan tender dalam proses pembelian tsb ( tender dilakukan jika material/produk tsb dihasilkan oleh lebih dari satu perusahaan )

- persiapan pembelian yang meliputi spesifikasi, jumlah, dan waktu kapan material/produk tsb dibutuhkan

- negoisasi

- pembuatan purchase order ( PO )

- supplier yang telah ditentukan melakukan pengiriman produk

- pengiriman invoice

- pembayaran

Line Balancing

Yang harus ada dalam pembuatan line balancing adalah :

- waktu siklus

- urutan proses

- penggabungan dari beberapa produk menjadi saru produk

- menghasilkan proses

- menyeimbangkan out put antar proses

Line balancing diperlukan untuk mengatur agar suatu produk yang dihasilkan dari beberapa unit kerja yang berbeda tempat produksi agar dapat menghasilkan out put yang diinginkan dengan tidak ada banyak part/produk yang menumpuk karena kelebihan. Beberapa proses kerja untuk menghasilkan suatu part dalam satu lokasi kerja atau tidak ada pemindahan produk tidak dapat disebut line balancing.

Urutan pembuatan master planning schedule ( MPS ) adalah :

- adanya order

- pengecekan stock, meiputi stock barang jadi dan bahan baku. Agar produk yang akan dibuat tidak berlebih dan pada saat proses produksi bahan baku ada

- mesin, meliputi operator yang akan menjalankan, kapasitas yang ada, waktu siklus, jumlah mesin, urutan proses

- effisiensi dan yield produk jadi

- pembelian, meliputi lead time dan jumlah

contoh MPS umum



No

Aktifitas

Waktu


1

Penjualan


2

Stock Produk


- WIP


- Produk Jadi


3

Produk


4

Yield


5

Bahan Baku






contoh MPS per mesin



No

Aktifitas

Waktu


1

Produksi


2

Mesin


- Mesin 1


- Mesin 2


- Mesin 3


3

Bahan Baku


4

Man Power






Work center data ( pusat kerja ) :

Proses CRP :

- menghitung kapasitas pusat kerja masing-masing proses, karena setiap proses memiliki kapasitas yang berbeda-beda

- menetukan beban, meliputi man, material, mesin

- menyeimbangkan antara material dengan beban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar