Selasa, 28 Juni 2011

PPC " OR"

Tahapan dalam operasi riset :

- penetuan masalah

- pembuatan model

- penetuan solusi / problem solving

Masalah adalah segala sesuatu masalah yang terdapat dalam dunia nyata. Macam-macam model :

- model ekonomi

- model matematis

- model ekomoik

- model simulasi

Model operation riset ( OR ) harus ada fungsi obyektif, meminimumka biaya dan memaksimalkan keuntungan dengan adanya pembatas. Kapasitas adalah kemampuan maksimal menghasilkan produk suatu perusahaan. Yang perlu diperhatikan dalam mendata kapasitas adalah kapasitas design dan produksi harian / bulanan. Dalam menyelesaikan OR dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

- metode simpleks yaitu menyelesaikan masalah operation riset dengan menggunakan grafis, hanya dapat digunakan dengan 2 variable saja. Karena pada metode grafis hanya ada 2 buah sumbu ( sumbu X dan sumbu Y )

- metode simpleks yaitu menylesaikan masalah operation riset dengan menggunkan variable, sehingga dapat digunakan untuk 2 variable atau lebih.

Fungsi obyektif adalah fungsi tujuan yang akan diperoleh. Fungsi pembatas adalah pembatas-pembatas yang ada dalam pencapaian tujuan meliputi orang, mesin dan material. Operation riset adalah menerjemahkan masalah-masalah yang ada dalam dunia nyata dan untuk memudahkan dibuat dalam bentuk model, yaitu fungsi obyektif untuk meminimalkan biaya / memaksimalkan keuntungan dengan adanya fungsi-fungsi pembatas lalu menetukan problem solving sesuai dengan model dan data yang ada dan solusi yang diinginkan. Penetuan waktu siklus menggunakan data history produksi, work sampling, time study dan MTM. Margin adalah harga jual dikurangi harga pokok. Stock variable adalah variable bantuan yang dimasukkan yang berfunsi untuk menyelesaikan suatu masalah. Beberapa data yang terdapat pada MPS adalah :

- rencana order bulanan

- rencana penjualan bulanan

- stock penjualan bulanan

- produksi bulanan

- efisiensi bulanan

- pemakaian material bulanan

- pembuatan material bulanan

Semua data yang dimasukan dalam MPS adalah minimal data selama 1 tahun. Part adalah bagian suatu produk yang tidak dapat dipisah lagi. Sub assembling adalah gabunngan dari beberapa part yang membentuk suatu produk, tetapi bukan produk akhir. Kuantiatas on hand adalah jumlah barang yang dimiliki didalam gudang ( stock ). Kuantitas on order adalah jumlah barang yang masih dalam pesanan / belumdatang pada gudang. Alocated quantity adalah jumlah barang yang dialokasikan untuk dugunakan. Plan lead time adalah perencanaan waktu agar jadwal produksi pasti/tepat dan dapat digunakan untuk mengambil tindakan yang dibutuhkan jika terjadi perubahan. Plan lead time dibutuhkan agar jadwal produksi pasti/tepat. Lot size adalah ukuran pemesanan dari konsumen kepada produsen yang berpengaruh terhdap harga, waktu penbuatan dan waktu pengiriman. Safety stock adalah stock pengaman yang terbaik bagi perusahaan yang mungkin timbul dari fluktuasi permintaan dan keterlambatan bahan baku. 3 macam saety stock :

- safety stock bahan baku ( harus ada dikarenakan jika terjadi keterlambatan produksi stop line )

- safety stock barang jadi ( jika sistim job order stock ini tidak ada )

- stock barang semi finish ( ada jika proses sebelumnya sering terjadi pergantian produk yang digunakan )

Perbedaan scrap dan waste :

- toleransi ( waste sudah benar-benar tidak bisa digunakan, scrap masih dapat digunakan dengan toleransi yang lain )

- terjadinya ( waste terjadi pada awal proses, sedangkan scrap terjadi pada tengah dan akhir proses )

- nilai ( waste tidak ada nilai tambah, sedangkan scrap ada nilai tambah )

Jika persentase scrap tinggi maka nilai yield rendah dan penggunaan material makin tinggi yang menghasilkan cost tinggi yang pada akhirnya produk yang dibuat akan sulit bersaing dikarenakan harga jual yang tinggi. Order adalah adanya permintaan dari customer kepada produsen dan terjadi kontrak penjualan/pembelian. Material requirement adalah permintaan dari pengguna kepada gudang yang jika tidak ada akan diteruskan kepada pembelian. Performance adalah perbandingan antara realisasi dan perencanaan. Primery order report adalah laporan utama yang berkaitan dengan order yang berisi tentang jumlah order yang bisa direalisir dan sisanya, beserta jumlah produk dan perencanaan produk. Action report adalah laporan pelaksanaan mulai dari output proses, dan input yang akan dilaksanakan. Out proses disini berisi tentang jumlah order yang bisa direalisir, customer complain. Baik itu complain dalam hal jumlah, quality, harga dan waktu. Proses disini berisi tentang jumlah produk dari setiap unit proses, efisiensi/yield masing-masing proses, tenaga kerja yang digunakan, waktu siklus, masalah-masalah yang berhubungan dengan proses. Input disini berisi tentang jumlah, spesifikasi material stock dan pembelian material. Pagging report adalah laporan yang hanya berjumlah 1 lembar untuk direksi yang berhubungan dengan masalah-masalah utama yang mengganggu proses dan yang berhubungan dengan nama baik perusahaan. Planning horizon adalah perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Jangka pendek dalam bentuk laporan harian, mingguan dan bulanan. Jangka menengah dalam bentuk laporan triwulan, kwartal dan semesteran. Jangka panjang dalam bentuk laporan tahunan atau diatas satu tahun. Gross requirement adalah kebutuhan total material yang dibutuhkan untuk membuat semua produk mulai dari bahan baku dan scrap. Nett requirement adalah penjumlahan elemen pokok suatu produk dan bahan bak samapi scrap.

Macam-macam jangka waktu planning horizon adalah :

- jangka pendek adalah planning horizon pada jangka waktu harian, mingguan dan bulanan

- jangka menengah adalah planning horizon pada jangka waktu 6 bulanan ( semesteran ) dan tahunan

- jangka panjang adalah planning horizon pada jangka waktu diatas 1 tahunan

Project on hand adalah apa yang dimiliki diawal ditambah dengan yang akan diterima dan yang akan digunakan. Net requirement adalah apa yang dimiliki ditambah dengan yang dialokasikan dan ditambah dengan safety stock yang dikurangi dengan yang akan diterima dan perkiraan stock akhir. Capacity Requirement planning ( CRP ) adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. CRP dapat diketaui dengan melihat kapasitas design, RCCP, kapasitas planning, dan kapasitas riil. Syarat-syarat yang diperlukan agar CRP dapat terpenuhi adalah :

- kapasitas design harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- RCCP harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- Kapasitas riil yang tidak jauh berbeda atau sama dengan RCCP

Beberapa masukan yang diperlukan pada CRP adalah :

- harus ada schedule of planned factory order release

- perencanaan

- order dari marketing yang yang telah diteruskan pada PPC produksi dan QC

work order status yang dilihat adalah pesanan terdahulu apakah sudah selesai atau belum dan jika masih belum kenapa. Menyeimbangkan kapasitas dengan beban berarti menyeimbangkan antara kapasitas planning dengan kapasitas riil.dan menyeimbangkan output dengan mesin yang ada pada beberapa proses yang bersangkutan. Jika ada perbedaan dilakukan revisi schedule of planned factory order released. Perbedaan ini adalah kapasitas riil tidak bisa memenuhi kapasitas planning. Effectife capacity berkaitan dengan RCCP dikarenakan kebanyakan perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk. Nominal capacity adalah kapasitas riil yang ada yang dapat dilakukan pada suatu perusahaan. Utilisasi adalah perbandingan antara produksi riil dengan desain kapasitas. Effisiensi adalah jam kerja yang dilakukan untuk menhasilkan suatu produk dibandingkan jam kerja standar. Queue time adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari awal material untuk diproses yang dilajutkan dengan proses produksi yang sesuai dengan scheduling produksi hingga out put. Set up time adalah waktu persiapan untuk memulai suatu proses. Run time adalah waktu mesin beroperasi saat produksi sampai mesin dimatikan. Wait time adalah waktu menunggu suatau produk untuk menuju proses selanjutnya. Move time adalah waktu perpindahan suatu produk menuju proses selanjutnya. Backward schedule adalah pembuatan rencana produksi yang ditarik mundur mulai dari waktu pengiriman produk higga persiapan pembelian material berdasarkan waktu siklus. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan suatu produk. Finite loading adalah pembebanan pasti pada suatu proses produksi yang disesuaikan dengan job order dan dengan standar cost yang ada. Infinite loading adalah pembebanan maximum pada proses produksi yang bertujuan untuk meminimumkan cost. Fungsi standarisasi set up time adalah untuk menetukan waktu pada p

Macam-macam jangka waktu planning horizon adalah :

- jangka pendek adalah planning horizon pada jangka waktu harian, mingguan dan bulanan

- jangka menengah adalah planning horizon pada jangka waktu 6 bulanan ( semesteran ) dan tahunan

- jangka panjang adalah planning horizon pada jangka waktu diatas 1 tahunan

Project on hand adalah apa yang dimiliki diawal ditambah dengan yang akan diterima dan yang akan digunakan. Net requirement adalah apa yang dimiliki ditambah dengan yang dialokasikan dan ditambah dengan safety stock yang dikurangi dengan yang akan diterima dan perkiraan stock akhir. Capacity Requirement planning ( CRP ) adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. CRP dapat diketaui dengan melihat kapasitas design, RCCP, kapasitas planning, dan kapasitas riil. Syarat-syarat yang diperlukan agar CRP dapat terpenuhi adalah :

- kapasitas design harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- RCCP harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- Kapasitas riil yang tidak jauh berbeda atau sama dengan RCCP

Beberapa masukan yang diperlukan pada CRP adalah :

- harus ada schedule of planned factory order release

- perencanaan

- order dari marketing yang yang telah diteruskan pada PPC produksi dan QC

work order status yang dilihat adalah pesanan terdahulu apakah sudah selesai atau belum dan jika masih belum kenapa. Menyeimbangkan kapasitas dengan beban berarti menyeimbangkan antara kapasitas planning dengan kapasitas riil.dan menyeimbangkan output dengan mesin yang ada pada beberapa proses yang bersangkutan. Jika ada perbedaan dilakukan revisi schedule of planned factory order released. Perbedaan ini adalah kapasitas riil tidak bisa memenuhi kapasitas planning. Effectife capacity berkaitan dengan RCCP dikarenakan kebanyakan perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk. Nominal capacity adalah kapasitas riil yang ada yang dapat dilakukan pada suatu perusahaan. Utilisasi adalah perbandingan antara produksi riil dengan desain kapasitas. Effisiensi adalah jam kerja yang dilakukan untuk menhasilkan suatu produk dibandingkan jam kerja standar. Queue time adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari awal material untuk diproses yang dilajutkan dengan proses produksi yang sesuai dengan scheduling produksi hingga out put. Set up time adalah waktu persiapan untuk memulai suatu proses. Run time adalah waktu mesin beroperasi saat produksi sampai mesin dimatikan. Wait time adalah waktu menunggu suatau produk untuk menuju proses selanjutnya. Move time adalah waktu perpindahan suatu produk menuju proses selanjutnya. Backward schedule adalah pembuatan rencana produksi yang ditarik mundur mulai dari waktu pengiriman produk higga persiapan pembelian material berdasarkan waktu siklus. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan suatu produk. Finite loading adalah pembebanan pasti pada suatu proses produksi yang disesuaikan dengan job order dan dengan standar cost yang ada. Infinite loading adalah pembebanan maximum pada proses produksi yang bertujuan untuk meminimumkan cost. Fungsi standarisasi set up time adalah untuk menetukan waktu pada proses selanjutnya.

Macam-macam jangka waktu planning horizon adalah :

- jangka pendek adalah planning horizon pada jangka waktu harian, mingguan dan bulanan

- jangka menengah adalah planning horizon pada jangka waktu 6 bulanan ( semesteran ) dan tahunan

- jangka panjang adalah planning horizon pada jangka waktu diatas 1 tahunan

Project on hand adalah apa yang dimiliki diawal ditambah dengan yang akan diterima dan yang akan digunakan. Net requirement adalah apa yang dimiliki ditambah dengan yang dialokasikan dan ditambah dengan safety stock yang dikurangi dengan yang akan diterima dan perkiraan stock akhir. Capacity Requirement planning ( CRP ) adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. CRP dapat diketaui dengan melihat kapasitas design, RCCP, kapasitas planning, dan kapasitas riil. Syarat-syarat yang diperlukan agar CRP dapat terpenuhi adalah :

- kapasitas design harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- RCCP harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- Kapasitas riil yang tidak jauh berbeda atau sama dengan RCCP

Beberapa masukan yang diperlukan pada CRP adalah :

- harus ada schedule of planned factory order release

- perencanaan

- order dari marketing yang yang telah diteruskan pada PPC produksi dan QC

work order status yang dilihat adalah pesanan terdahulu apakah sudah selesai atau belum dan jika masih belum kenapa. Menyeimbangkan kapasitas dengan beban berarti menyeimbangkan antara kapasitas planning dengan kapasitas riil.dan menyeimbangkan output dengan mesin yang ada pada beberapa proses yang bersangkutan. Jika ada perbedaan dilakukan revisi schedule of planned factory order released. Perbedaan ini adalah kapasitas riil tidak bisa memenuhi kapasitas planning. Effectife capacity berkaitan dengan RCCP dikarenakan kebanyakan perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk. Nominal capacity adalah kapasitas riil yang ada yang dapat dilakukan pada suatu perusahaan. Utilisasi adalah perbandingan antara produksi riil dengan desain kapasitas. Effisiensi adalah jam kerja yang dilakukan untuk menhasilkan suatu produk dibandingkan jam kerja standar. Queue time adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari awal material untuk diproses yang dilajutkan dengan proses produksi yang sesuai dengan scheduling produksi hingga out put. Set up time adalah waktu persiapan untuk memulai suatu proses. Run time adalah waktu mesin beroperasi saat produksi sampai mesin dimatikan. Wait time adalah waktu menunggu suatau produk untuk menuju proses selanjutnya. Move time adalah waktu perpindahan suatu produk menuju proses selanjutnya. Backward schedule adalah pembuatan rencana produksi yang ditarik mundur mulai dari waktu pengiriman produk higga persiapan pembelian material berdasarkan waktu siklus. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan suatu produk. Finite loading adalah pembebanan pasti pada suatu proses produksi yang disesuaikan dengan job order dan dengan standar cost yang ada. Infinite loading adalah pembebanan maximum pada proses produksi yang bertujuan untuk meminimumkan cost. Fungsi standarisasi set up time adalah untuk menetukan waktu pada proses selanjutnya.

Macam-macam jangka waktu planning horizon adalah :

- jangka pendek adalah planning horizon pada jangka waktu harian, mingguan dan bulanan

- jangka menengah adalah planning horizon pada jangka waktu 6 bulanan ( semesteran ) dan tahunan

- jangka panjang adalah planning horizon pada jangka waktu diatas 1 tahunan

Project on hand adalah apa yang dimiliki diawal ditambah dengan yang akan diterima dan yang akan digunakan. Net requirement adalah apa yang dimiliki ditambah dengan yang dialokasikan dan ditambah dengan safety stock yang dikurangi dengan yang akan diterima dan perkiraan stock akhir. Capacity Requirement planning ( CRP ) adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. CRP dapat diketaui dengan melihat kapasitas design, RCCP, kapasitas planning, dan kapasitas riil. Syarat-syarat yang diperlukan agar CRP dapat terpenuhi adalah :

- kapasitas design harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- RCCP harus lebih besar dari pada kapasitas planning

- Kapasitas riil yang tidak jauh berbeda atau sama dengan RCCP

Beberapa masukan yang diperlukan pada CRP adalah :

- harus ada schedule of planned factory order release

- perencanaan

- order dari marketing yang yang telah diteruskan pada PPC produksi dan QC

work order status yang dilihat adalah pesanan terdahulu apakah sudah selesai atau belum dan jika masih belum kenapa. Menyeimbangkan kapasitas dengan beban berarti menyeimbangkan antara kapasitas planning dengan kapasitas riil.dan menyeimbangkan output dengan mesin yang ada pada beberapa proses yang bersangkutan. Jika ada perbedaan dilakukan revisi schedule of planned factory order released. Perbedaan ini adalah kapasitas riil tidak bisa memenuhi kapasitas planning. Effectife capacity berkaitan dengan RCCP dikarenakan kebanyakan perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk. Nominal capacity adalah kapasitas riil yang ada yang dapat dilakukan pada suatu perusahaan. Utilisasi adalah perbandingan antara produksi riil dengan desain kapasitas. Effisiensi adalah jam kerja yang dilakukan untuk menhasilkan suatu produk dibandingkan jam kerja standar. Queue time adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari awal material untuk diproses yang dilajutkan dengan proses produksi yang sesuai dengan scheduling produksi hingga out put. Set up time adalah waktu persiapan untuk memulai suatu proses. Run time adalah waktu mesin beroperasi saat produksi sampai mesin dimatikan. Wait time adalah waktu menunggu suatau produk untuk menuju proses selanjutnya. Move time adalah waktu perpindahan suatu produk menuju proses selanjutnya. Backward schedule adalah pembuatan rencana produksi yang ditarik mundur mulai dari waktu pengiriman produk higga persiapan pembelian material berdasarkan waktu siklus. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan suatu produk. Finite loading adalah pembebanan pasti pada suatu proses produksi yang disesuaikan dengan job order dan dengan standar cost yang ada. Infinite loading adalah pembebanan maximum pada proses produksi yang bertujuan untuk meminimumkan cost. Fungsi standarisasi set up time adalah untuk menetukan waktu pada proses selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar