4 fungsi penting dalam Perencanaan Pabrik/Industri:
Product designer, Kegiatan ini menentukan produk yang akan diproduksi dan desain detil dari produk tersebut.
Process designer, Kegiatan ini menentukan bagaimana produk dan masing-masing komponennya diproduksi, dibeli atau sub kontrak.
Production planner
Facilities planner
Pada tahap ini akan dihasilkan Struktur Produk dan Bill of Material (BOM) yang berisi informasi tentang level perakitan produk, komponen yang dibutuhkan dan jumlahnya serta sumber dari setiap komponen dibuat atau dibeli (Definisikan elemen operasi-Identifikasi alternative proses untuk setiap operasi-Analisis alternative operasi-Standarisasi proses-Evaluasi alternative proses-Pilih proses). Schedule Design untuk menjawab pertanyaan kapan harus dibuat dan berapa banyak. Berapa banyak yang harus diproduksi berdasarkan peramalan terhadap permintaan. Dalam merencanakan fasilitas pabrik sebaiknya kapasitas produksi yang akan dibangun dilakukan berdasarkan peramalan jangka panjang yaitu lima sampai sepuluh tahun, karena dengan segera kelebihan fasilitas akan dipakai lebih cepat dari perkiraan. Production Decisions berdasarkan metode yang akan digunakan, dilanjutkan dengan tipe produk yang berdasarkan market size dan segment, kompleksitas desain, Factor Costs-Land-Labour-Capital.
Klasifikasi Industri:
Industri penghasil bahan baku (The Primary Raw-Material Industries) à industri perminyakan, industri pengolahan biji besi dll
Industri Manufaktur (The Manufacturing Industries)àindustri motor, industri mobil dll
Industri penyalur (distribution Industries)
Indutri Pelayanan/ Jasa (Services Industries) à Industri perbankan, industri perbankan, perhotelan dll
Macam-macam Proses Manufakturing:
Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus
Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang kembali àpengaturan tataletak fasilitasnya berdasarkan aliran produk
Industri yang proses produksinya terputus-putus (intermittent process industry)àTata letak fasilitas berdasarkan aliran proses
Dasar-Dasar Perancangan Pabrik (Plant Design):
Perancangan Finansial (kekuatan pemilikan modal)
Perancangan Produk
Perancangan Volume Penjualan
Pemilihan Proses Produksi (teknologi, raw material, penentuan ROR dari modal)
Analisa Buat atau beli
Size pabrik
Harga Jual produk
Penentuan Lokasi Pabrik
Tata Letak pabrik
Pemilihan tipe Bangunan Pabrik
Kemungkinan perubahan macam produk yang akan dibuat
Pertumbuhan dan perkembangan organisasi pabrik
Prosedur Perancangan Pabrik:
Riset pasar dan peramalan penjualan
Kebijakan Manajemen (Managemant Policies)
Perancangan Produk
Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi/Operasional
Perancangan Lokasi & Tata Letak Fasilitas Pabrik
Analisa Perhitungan Biaya
Pengadaan dana finansial
Realisasi Proyek
Proses Manufaktur
Distribusi output
Fungsi Perencanaan & Fasilitas Layout adalah Menganalisis, merencanakan, mendesain serta melaksanakan konfigurasi fasilitas, peralatan fisik, orang dan strukturnya dengan tujuan memperoleh Effisiensi sistem produksi atau pelayanan. Sasaran Perencanaan & Fasilitas Layout adalah Sasaran yang paling dasar adalah untuk mencapai suatu pengaturan departemen dan work center yang praktis dan rapi untuk memperkecil bergeraknya material dan personil serta memberikan cukup ruang kerja jika terdapat rencana perluasan dalam suatu area kerja di waktu-waktu mendatang. Perencanaan fasilitas Pabrik diawali dengan merencanakan dimana lokasi pabrik yang menguntungkan selanjutnya dilakukan :
- perancangan struktur yaitu merancang bangunan pabrik beserta sistem pendukung seperti pembangkit tenaga listrik, air, gas, instalasi penerangan, sistem pengolahan limbah dsb.
- perancangan tataletak yaitu mengatur konfigurasi departemen-departemen atau produksi maupun area kantor
- Perancangan sistem material-handling yaitu merancang sistem penanganan material yang nantinya akan digunakan dilantai pabrik, apakah secara manual, dengan menggunakan tenaga manusia, atau secara semi otomatis atau dilakukan secara otomatis dengan menggunakan tenaga mesin atau robotik
Tujuan Perencanaan & Fasilitas Layout :
Memudahkan proses manufaktur
Meminimumkan pemindahan barang
Memelihara keluwesan susunan dan operasi.
Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi
Menurunkan penanaman modal dalam peralatan
Menghemat pemakaian ruang bangunan.
Meningkatkan keefisienan pemakaian tenaga kerja
Memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pegawai
Ruang Lingkup perancangan fasilitas adalah
Pengangkutan
Pengemasan dan pengepakan
Penerimaan
Pelayanan pegawai
Gudang
Bangunan
Produksi
Lokasi
Perakitan
Buangan
PL problems dapat terjadi dalam beberapa cara dan dapat mempunyai pengaruh yang signifikan pada seluruh effevtifitas pada sistem produksi. Hal ini terjadi karena Plant Lay-out selalu dikembangkan. PL problems dapat terjadi dalam beberapa cara dan dapat mempunyai pengaruh yang signifikan pada seluruh effevtifitas pada sistem produksi. Hal ini terjadi karena Plant Lay-out selalu dikembangkan.
1. Perubahan Design
Seringkali perubahan perancangan (design) dari part/suku cadang akan menyebabkan perubahan proses atau operasi untuk membentuknya. Perubahan ini memerlukan hanya alterasi kecil dari lay-out yang ada atau dapat menghasilkan perubahan ulang program lay-out, tergantung pada perubahan kondisi yang ada.
2. Pengembangan Departemen
Jika, dengan beberapa alasan diperlukan meningkatkan volume produksi
Suku cadang atau produk utama, perubahan lay-out dapat ditunda. Tipe persoalan disini adalah penambahan mesin dengan perubahan ruang yang mudah dilakukan. Atau dapat juga terjadi perubahan lay-out baru untukm meningkatkan produksi dimana mungkin proses berbeda dari yang diogunakan sebelumnya
3. Pengurangan Departemen
Persoalan ini dekat pernyataan diatas (2). Jika kuota produksi dikurangi secara drastis dan secra permanen, perlu diperlukan pertimbangan menggunakan proses yang berbeda dari sebelumnya yang digunakan untuk produksi yang dengan volume tinggi. Perubahan ini akan kemungkinan memerlukan pengurangan peralatan yang ada dan perencanaan installasi dari tipeperlatan yang lain.
4. Penambahan Produk Baru
Jika produk baru ditambahkan dan similar dengan produk yang sudah dibuat, persoalan primer ini adalah pembesaran departemen. Jika produk baru, dibedakan dengan pertimbangan dalam produksinya maka aka terjadi perbedaan persoalan sendiri. Peralatan yang ada saat ini dapat digunakan dengan menambah sedikit mesin dan menggunakan lay-out yang ada dengan minimum pengatauran yang sangat minim atau dapat dilakukan set up secara lengkap departemen baru atau seksi dalam pabrik baru.
5. Pemindahan Departemen
perpindahan departemen dapat terjadi atau tidak terjadi pada persoalan layout problem. Jika lay-out saat ini memuaskan maka hanya dilakukan duplikasi pada lokasi yang lain.Sebailknya jika lay-out yang ada tidak memuaskan maka kesalahan-kesalahan yang ada dapat dijadikan sebagai koreksi. Sehingga dapat dilakukan lay-out ulang.
6. Penambahan Departemen Baru
Persoalan lay-out dapat dicapai melalui konsolidasi dari keberadaan seluruh departemen sampai kepada satu pusat departemen atau dapat hasil dari keperluan untuk memapankan sebuah departemen
7. Perenacanaan Pabrik Persoalan ini merupakan persoalan yang besar dalam lay-out dala hal ini insinyur pada umumnya tidak dibatasi dengan frasilitas yang ada. Mereka bebas untuk merencanakan hampir semua layout yang effektif. Bangunan dapat dirancang menjadi rumah lay-out setelah semuanya lengkap. Dalam hal ini akan dicapai yang ideal. Pabrik dapat secara lengkap di layout untuk manufaktur yang effisien.
Persoalan lay-out dalam sebuah sistem manufactur berhubungan dengan penentuan lokasi mesin, stasiun kerja dari mesin, stasiun kerja dan fasilitas yang lain untuk mencapai 5 tujuan:
- Minimasi biaya transporatasi bahan baku, suku cadang, WIP Alat-alat diantara fasilitas
- Fasilitas aliran trafik
- Meningkatkan moral pekerja
- Meminimalkan risiko yang merugikan personal dan kerusakan dari bangunan
- Bilamana diperlukan dilakukan komunikasi antara supervisi dan karyawan secara tatap muka
Konsep Perancangan Fasilitas :
Suatu perencanaan aliran barang yang efisien adalah prasyarat bagi proses produksi yang ekonomis
Pola aliran barang menjadi dasar bagi penyusunan fasilitas fisik yang efektif
Pemindahan bahan (material handling) merupakan bagian dari pola aliran barang, memberikan cara bagaimana barang dipindahkan
Susunan fasilitas yang baik disekitar pola aliran barang dapat menghasilkan pelaksanaan berbagai proses menjadi efisien
Penyelesaian proses yang baik dapat meminimumkan biaya produksi
Biaya produksi minimum biasanya memberikan keuntungan maksimum.
Karakteristik tata letak yang baik :
Keterkaitan kegiatan yang terencana
Pola aliran barang yang terencana
Aliran yang lurus
Minimum langkah balik
Gang yang lurus
Pemindahan antar operasi minimum
Metode pemindahan yang terencana
Pemindahan bergerak dari bagian penerimaan menuju pengiriman
Operasi pertama dekat dengan penerimaan
Operasi terakhir dekat dengan pengiriman
Tata letak dapat disesuaikan dengan perubahan (fleksibel)
Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum
Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi
Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembaban dan sebagainya
Pembuangan barang sisa sekecil mungkin.
PRINSIP PENYUSUNAN TATA LETAK :
Prinsip Integrasi secara total
Prinsip Jarak pemindahan bahan yang minimal
Prinsip aliran yang efektif, efisisien, lancar
Prinsip Pemanfaatan ruangan yang optimal
Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Prinsip fleksibilitas
Analisa produk :
Perancangan produk - dengan QFD
Pengembangan produk - uji kelayakan
Uji produk - uji teknis dan konsumen
Berdasarkan keputusan yang diambil, dibuat daftar komponen yang memuat:
Nomor komponen
Nama komponen
Nomor gambar
Jumlah komponen
Spesifikasi bahan
Keputusan buat/beli
Analisis aliran material Merupakan analisis kuantitatif untuk tiap gerakan perpindahan bahan
Faktor yang perlu dianalisis:
Transportasi
Jumlah komponen yang dibuat
Jumlah dan macam operasi pembuatan tiap komponen
Urutan operasi perakitan
Besar dan bentuk ruang yang tersedia
Metode analisa aliran material :
Peta proses operasi
Diagram alir
Peta aliran proses
From-to-chart
Activity relationship diagram (ARC)
Assembly chart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar