Senin, 15 Agustus 2011

Plan Lay Out

4 fungsi penting dalam Perencanaan Pabrik/Industri:

Product designer, Kegiatan ini menentukan produk yang akan diproduksi dan desain detil dari produk tersebut.

Process designer, Kegiatan ini menentukan bagaimana produk dan masing-masing komponennya diproduksi, dibeli atau sub kontrak.

Production planner

Facilities planner

Pada tahap ini akan dihasilkan Struktur Produk dan Bill of Material (BOM) yang berisi informasi tentang level perakitan produk, komponen yang dibutuhkan dan jumlahnya serta sumber dari setiap komponen dibuat atau dibeli (Definisikan elemen operasi-Identifikasi alternative proses untuk setiap operasi-Analisis alternative operasi-Standarisasi proses-Evaluasi alternative proses-Pilih proses). Schedule Design untuk menjawab pertanyaan kapan harus dibuat dan berapa banyak. Berapa banyak yang harus diproduksi berdasarkan peramalan terhadap permintaan. Dalam merencanakan fasilitas pabrik sebaiknya kapasitas produksi yang akan dibangun dilakukan berdasarkan peramalan jangka panjang yaitu lima sampai sepuluh tahun, karena dengan segera kelebihan fasilitas akan dipakai lebih cepat dari perkiraan. Production Decisions berdasarkan metode yang akan digunakan, dilanjutkan dengan tipe produk yang berdasarkan market size dan segment, kompleksitas desain, Factor Costs-Land-Labour-Capital.

Klasifikasi Industri:

Industri penghasil bahan baku (The Primary Raw-Material Industries) à industri perminyakan, industri pengolahan biji besi dll

Industri Manufaktur (The Manufacturing Industries)àindustri motor, industri mobil dll

Industri penyalur (distribution Industries)

Indutri Pelayanan/ Jasa (Services Industries) à Industri perbankan, industri perbankan, perhotelan dll

Macam-macam Proses Manufakturing:

Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus

Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang kembali àpengaturan tataletak fasilitasnya berdasarkan aliran produk

Industri yang proses produksinya terputus-putus (intermittent process industry)àTata letak fasilitas berdasarkan aliran proses

Dasar-Dasar Perancangan Pabrik (Plant Design):

Perancangan Finansial (kekuatan pemilikan modal)

Perancangan Produk

Perancangan Volume Penjualan

Pemilihan Proses Produksi (teknologi, raw material, penentuan ROR dari modal)

Analisa Buat atau beli

Size pabrik

Harga Jual produk

Penentuan Lokasi Pabrik

Tata Letak pabrik

Pemilihan tipe Bangunan Pabrik

Kemungkinan perubahan macam produk yang akan dibuat

Pertumbuhan dan perkembangan organisasi pabrik

Prosedur Perancangan Pabrik:

Riset pasar dan peramalan penjualan

Kebijakan Manajemen (Managemant Policies)

Perancangan Produk

Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi/Operasional

Perancangan Lokasi & Tata Letak Fasilitas Pabrik

Analisa Perhitungan Biaya

Pengadaan dana finansial

Realisasi Proyek

Proses Manufaktur

Distribusi output

Fungsi Perencanaan & Fasilitas Layout adalah Menganalisis, merencanakan, mendesain serta melaksanakan konfigurasi fasilitas, peralatan fisik, orang dan strukturnya dengan tujuan memperoleh Effisiensi sistem produksi atau pelayanan. Sasaran Perencanaan & Fasilitas Layout adalah Sasaran yang paling dasar adalah untuk mencapai suatu pengaturan departemen dan work center yang praktis dan rapi untuk memperkecil bergeraknya material dan personil serta memberikan cukup ruang kerja jika terdapat rencana perluasan dalam suatu area kerja di waktu-waktu mendatang. Perencanaan fasilitas Pabrik diawali dengan merencanakan dimana lokasi pabrik yang menguntungkan selanjutnya dilakukan :

  1. perancangan struktur yaitu merancang bangunan pabrik beserta sistem pendukung seperti pembangkit tenaga listrik, air, gas, instalasi penerangan, sistem pengolahan limbah dsb.

  1. perancangan tataletak yaitu mengatur konfigurasi departemen-departemen atau produksi maupun area kantor

  1. Perancangan sistem material-handling yaitu merancang sistem penanganan material yang nantinya akan digunakan dilantai pabrik, apakah secara manual, dengan menggunakan tenaga manusia, atau secara semi otomatis atau dilakukan secara otomatis dengan menggunakan tenaga mesin atau robotik

Tujuan Perencanaan & Fasilitas Layout :

Memudahkan proses manufaktur

Meminimumkan pemindahan barang

Memelihara keluwesan susunan dan operasi.

Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi

Menurunkan penanaman modal dalam peralatan

Menghemat pemakaian ruang bangunan.

Meningkatkan keefisienan pemakaian tenaga kerja

Memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pegawai

Ruang Lingkup perancangan fasilitas adalah

Pengangkutan

Pengemasan dan pengepakan

Penerimaan

Pelayanan pegawai

Gudang

Bangunan

Produksi

Lokasi

Perakitan

Buangan

PL problems dapat terjadi dalam beberapa cara dan dapat mempunyai pengaruh yang signifikan pada seluruh effevtifitas pada sistem produksi. Hal ini terjadi karena Plant Lay-out selalu dikembangkan. PL problems dapat terjadi dalam beberapa cara dan dapat mempunyai pengaruh yang signifikan pada seluruh effevtifitas pada sistem produksi. Hal ini terjadi karena Plant Lay-out selalu dikembangkan.

1. Perubahan Design

Seringkali perubahan perancangan (design) dari part/suku cadang akan menyebabkan perubahan proses atau operasi untuk membentuknya. Perubahan ini memerlukan hanya alterasi kecil dari lay-out yang ada atau dapat menghasilkan perubahan ulang program lay-out, tergantung pada perubahan kondisi yang ada.

2. Pengembangan Departemen

Jika, dengan beberapa alasan diperlukan meningkatkan volume produksi

Suku cadang atau produk utama, perubahan lay-out dapat ditunda. Tipe persoalan disini adalah penambahan mesin dengan perubahan ruang yang mudah dilakukan. Atau dapat juga terjadi perubahan lay-out baru untukm meningkatkan produksi dimana mungkin proses berbeda dari yang diogunakan sebelumnya

3. Pengurangan Departemen

Persoalan ini dekat pernyataan diatas (2). Jika kuota produksi dikurangi secara drastis dan secra permanen, perlu diperlukan pertimbangan menggunakan proses yang berbeda dari sebelumnya yang digunakan untuk produksi yang dengan volume tinggi. Perubahan ini akan kemungkinan memerlukan pengurangan peralatan yang ada dan perencanaan installasi dari tipeperlatan yang lain.

4. Penambahan Produk Baru

Jika produk baru ditambahkan dan similar dengan produk yang sudah dibuat, persoalan primer ini adalah pembesaran departemen. Jika produk baru, dibedakan dengan pertimbangan dalam produksinya maka aka terjadi perbedaan persoalan sendiri. Peralatan yang ada saat ini dapat digunakan dengan menambah sedikit mesin dan menggunakan lay-out yang ada dengan minimum pengatauran yang sangat minim atau dapat dilakukan set up secara lengkap departemen baru atau seksi dalam pabrik baru.

5. Pemindahan Departemen

perpindahan departemen dapat terjadi atau tidak terjadi pada persoalan layout problem. Jika lay-out saat ini memuaskan maka hanya dilakukan duplikasi pada lokasi yang lain.Sebailknya jika lay-out yang ada tidak memuaskan maka kesalahan-kesalahan yang ada dapat dijadikan sebagai koreksi. Sehingga dapat dilakukan lay-out ulang.

6. Penambahan Departemen Baru

Persoalan lay-out dapat dicapai melalui konsolidasi dari keberadaan seluruh departemen sampai kepada satu pusat departemen atau dapat hasil dari keperluan untuk memapankan sebuah departemen

7. Perenacanaan Pabrik Persoalan ini merupakan persoalan yang besar dalam lay-out dala hal ini insinyur pada umumnya tidak dibatasi dengan frasilitas yang ada. Mereka bebas untuk merencanakan hampir semua layout yang effektif. Bangunan dapat dirancang menjadi rumah lay-out setelah semuanya lengkap. Dalam hal ini akan dicapai yang ideal. Pabrik dapat secara lengkap di layout untuk manufaktur yang effisien.

Persoalan lay-out dalam sebuah sistem manufactur berhubungan dengan penentuan lokasi mesin, stasiun kerja dari mesin, stasiun kerja dan fasilitas yang lain untuk mencapai 5 tujuan:

    1. Minimasi biaya transporatasi bahan baku, suku cadang, WIP Alat-alat diantara fasilitas
    2. Fasilitas aliran trafik
    3. Meningkatkan moral pekerja
    4. Meminimalkan risiko yang merugikan personal dan kerusakan dari bangunan
    5. Bilamana diperlukan dilakukan komunikasi antara supervisi dan karyawan secara tatap muka

Konsep Perancangan Fasilitas :

Suatu perencanaan aliran barang yang efisien adalah prasyarat bagi proses produksi yang ekonomis

Pola aliran barang menjadi dasar bagi penyusunan fasilitas fisik yang efektif

Pemindahan bahan (material handling) merupakan bagian dari pola aliran barang, memberikan cara bagaimana barang dipindahkan

Susunan fasilitas yang baik disekitar pola aliran barang dapat menghasilkan pelaksanaan berbagai proses menjadi efisien

Penyelesaian proses yang baik dapat meminimumkan biaya produksi

Biaya produksi minimum biasanya memberikan keuntungan maksimum.

Karakteristik tata letak yang baik :

Keterkaitan kegiatan yang terencana

Pola aliran barang yang terencana

Aliran yang lurus

Minimum langkah balik

Gang yang lurus

Pemindahan antar operasi minimum

Metode pemindahan yang terencana

Pemindahan bergerak dari bagian penerimaan menuju pengiriman

Operasi pertama dekat dengan penerimaan

Operasi terakhir dekat dengan pengiriman

Tata letak dapat disesuaikan dengan perubahan (fleksibel)

Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum

Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi

Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembaban dan sebagainya

Pembuangan barang sisa sekecil mungkin.

PRINSIP PENYUSUNAN TATA LETAK :

Prinsip Integrasi secara total

Prinsip Jarak pemindahan bahan yang minimal

Prinsip aliran yang efektif, efisisien, lancar

Prinsip Pemanfaatan ruangan yang optimal

Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

Prinsip fleksibilitas

Analisa produk :

Perancangan produk - dengan QFD

Pengembangan produk - uji kelayakan

Uji produk - uji teknis dan konsumen

Berdasarkan keputusan yang diambil, dibuat daftar komponen yang memuat:

Nomor komponen

Nama komponen

Nomor gambar

Jumlah komponen

Spesifikasi bahan

Keputusan buat/beli

Analisis aliran material Merupakan analisis kuantitatif untuk tiap gerakan perpindahan bahan

Faktor yang perlu dianalisis:

Transportasi

Jumlah komponen yang dibuat

Jumlah dan macam operasi pembuatan tiap komponen

Urutan operasi perakitan

Besar dan bentuk ruang yang tersedia

Metode analisa aliran material :

Peta proses operasi

Diagram alir

Peta aliran proses

From-to-chart

Activity relationship diagram (ARC)

Assembly chart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar